Membangun Kesadaran Tangkap Pilih

Tangkap Pilih
Apakah kesadaran bisa dibuat?
saya bilang tidak
dibentuk?
tidak
dipaksa?
saya masih bilang,tidak 

             Kesadaran akan tumbuh dengan sendirinya karena kesadaran hampir serupa dengan hidayah,kesadaran hanya akan tumbuh bagi diri-diri yang berkehendak dengan kesadaran itu sendiri.
Saya dulunya gemar sekali menjebak burung,dengan bermacam cara,hingga pada suatu ketika saya menemukan anak burung yang mati kering pada sarangnya.Kemudian saya berfikir,"jangan-jangan ini adalah anak burung dari burung yang saya tangkap".Pikiran tersebut tumbuh karena saya sering menjebak burung pleci di daerah itu,dan dipohon kelengkeng saya temukan sarang burung pleci,lantas saya panjat pohon kelengkeng dengan senang hati berharap ada anak burung di dalam sarang itu.Sesampainya pada sarang burung saya mendapati tiga ekor anak burung yang mati kering.

            Sesampai di rumah saya memutar ulang kenangan masa kanak-kanak,dulu sewaktu saya kecil kalaupun mencari burung biasanya mengambil anaknya dan bukan dengan menjebak induk dengan alat,kalau toh menjebak induk burung tentunya menggunakan anak burung sebagai pemancing jebakan,dengan tujuan menangkap induk burung tersebut.

             Jika pola penangkapan burung liar masih memegang teguh kearifan lokal tentunya burung-burung tidak cepat pada ambang kepunahan.Hanya mengambil anak burung,atau menangkap burung muda (yang belum produktif/belum memasuki fase reproduksi),hal ini sangat efektif untuk mengurangi korban kematian.Jika tangkapan liar tua,kita masih perlu melatih burung tersebut dengan lingkungan dan pakan yang kita sediakan,dan apabila tingkat setres tinggi,ini berakibat pada kematian burung,dan jika burung dalam keadaan produktif(memiliki telur atau anak),berarti pula korban terjadi pada dua belah sisi,induk yang kita tangkap mati dan anak dari burung tersebut juga mati.Jelas berbeda jauh dengan mengambil anakan burung,kalau toh burung yang kita ambil mati,kita masih punya harapan indukannya dialam liar masih bisa bereproduksi.

              Beberapa tahun saya berhenti menjebak burung dan membenci penjebak burung,akan tetapi hal itu saya rasa tidaklah bijak.Hal yang terpenting adalah mencari solusi dalam memperbaiki sistem,bukanlah menghancurkan.
Lantas saya berfikir,bukan harus berhenti menangkap burung liar ,akan tetapi mengatur tangkapan liar.Bagaimana kita menangkap burung dan peduli akan kelangsungan burung tersebut.

              Alangkah pentingnya kita melakukan tangkap pilih,demi terjaganya kelestarian dari burung itu sendiri.
Dari situlah kemudian saya hanya menangkap burung-burung muda atau anakan saja,dan apabila menjebak burung,saya menelitinya ulang,apakah burung itu sudah memasuki fase reproduksi atau belum,dan jika kira-kira telah memasuki fase reproduksi saya melepaskannya kembali,hal ini saya pikirkan bukan hanya untuk hasil hari ini,tapi saya lakukan demi hasil yang berkepanjangan. 

                 Apakah penangkap burung di negeri ini sudah menyadari hal itu?,saya yakin sangatlah sedikit,hal ini butuh pemikiran dan penanganan bersama.
TERIMAKASIH BAGI SAUDARA/SAUDARIKU YANG SUDI MEMBANTU MENGKAMPANYEKAN TANGKAP PILIH.

                                                                                                                                                          Elex.SW/Jakarta/2015

Tidak ada komentar