Binatang tidak akan menyerang atau menjauhi kita kalau binatang itu sendiri tidak merasa teracam oleh kita,binatang yang menyerang atau menjauhi kita semata-mata hanya untuk mempertahankan diri saat dia meras terancam;baik terancam keselamatannya atau terancam terotorialnya,atau binatang tersebut dalam kondisi tertekan secara psikologinya.
Dalam komunikasi binatang banyak menggunakan bahasa tubuh,baik kontak mata maupun gerak anggota tubuh,dan juga detak jantung,maupun pompa nafas.
Eem Emma AS sahabat Plato ,sedang bermain bersama Plato
Kembali pada bahasan awal bahwa binatang banyak membaca bahasa tubuh dalam berkomunikasi,terutama kontak mata (jika dalam istilah kita;"mata tidak bisa berbohong"),dengan insting binatang lebih jeli dalam membaca hal tersebut.
Walaupun mungkin dalam awal-awal kita berkomunikasi dengan binatang peliharaan terjadi diskomunikation,hal ini dikarenakan belum saling mengenali satu sama lainnya.Bisa jadi kita yang salah dalam membaca gerak tubuh binatang peliharaan kita,atau binatang peliharaan kita yang masih kaget dengan prilaku kita.
Namun dalam hal ini kita mesti berfikir positif pada binatang peliharaan,dan tidak boleh ragu saat kita akan menyentuhnya.
Berikanlah sentuhan halus dan bahasa yang lembut saat awal perkenalan,kalaupun binatang tersebut masih kaget usahakan kita tetap tenang dan jangan menunjukkan kekagetan kita padanya,hal ini untuk menunjukkan etikat baik padanya.
Di sini saya akan sedikit menceritakan tentang burung nuri ambon yang saya beli dari pasar binatang,kemudan saya beri nama Plato.Plato saya beli dari pasar dalam kondisi kurang layak pada kandangnya,dan merupakan burung tangkapan liar.Dalam waktu dua hari dia masih liar dan mematuk saat disentuh,kemudian saya pasang rantai dan saya biasakan pegang dia,selain itu juga saya ajak berinteraksi dengan orang-orang.Ternyata cukup dengan waktu 6 hari si plato mulai terbiasa disentuh,dan saat dipegang dia tidak mematuk lagi.Saya sering berinteraksi dengan si Plato saat malam hari,hal ini saya lakukan karena saya berfikir bahwa dia binatang aktif siang hari,jadi kalau pada malam hari sifat beringasnya berkurang.Mungkin sebaliknya pada binatang malam,kita perlu memperbanyak interaksi pada siang hari.
Awalnya saya menggunakan sistem perantaian pada si Plato,setelah 3 minggu saya menggunakan sistem wing clipping.
Perlu diingat dalam menjinakkan binatang, pada saat penjinakan jangan terlalu kenyang memberikan pakan pada binatang peliharaan,hal ini bertujuan memudahkan kita untuk memberinya makan dengan tangan,Apabila interaksi tubuh kita dan binatang peliharaan makin dekat jaraknya,kemudian binatang tersebut sudah mau memakan makanannya dari tangan kita,barulah kita mulai dengan belaian pada binatang peliharaan tersebut.
Tidak perlu terburu-buru dalam pendekatan pada binatang peliharaan kita,memang butuh waktu dan kesabaran,dan sebaiknya saat kita kurang mampu mengontrol emosi jangan mendekat pada binatang peliharaan kita,karena hal ini akan mengacaukan hubungan psikologi kita dengannya.
Ada satu pertanyaan besar pada diri saya;kenapa ketika perempuan berhubungan dengan binatang lebih cepat terjalin emosionalnya dibanding dengan laki-laki?,ataukah memang kelembutan perasaan perempuan sangat berpengaruh pada pendekatan psikologi pada binatang peliharaan.Akan tetapi menurut hemat saya memang berbeda antara laki-laki dan perempuan dalam memperlakukan binatang peliharaan,mungkin sudah sifat alami perempuan pada sifat keibuannya,jadi binatang lebih nyaman pada tangan perempuan,Mungkin juga bisa dikarenakan gelombang energi elektromagnetiknya berbeda antara laki-laki dan perempuan.
Tulisan ini saya tulis berdasar pengamatan saya dalam keseharian saja,jika anda mempunyai
pengalaman yang lainnya saya sangat mengharapkan sumbangsih pemikiran saudara tentang pendekatan psikologi pada binatang peliharaan.Terimakasih.
Elex.SW
2015/Serang,Banten
Tidak ada komentar