Burung Juga Memberi Kabar Semesta



                Seringkah anda memperhatikan di film-film bajak laut kecenderungan tukohnya membawa burung kakak tua?,saya rasa hal ini bukan hanya merekam realitas,tapi ada hal lain yang ingin disampaikan.Bukan hanya di film bajak laut saja,tapi di kalangan suku-suku yang hidup di laut,pada perahu mereka biasanya terdapat burung kakak tua atau burung yang masih famili dengan burung ini.
Tentunya anda akan bertanya sebenarnya apa fungsi burung kakak tua yang dibawa bajak laut,atau yang berada pada perahu suku-suku yang hidup di laut.
                 Saya pernah memelihara kakak tua yakup dan kakak tua raja yang berwarna hitam,selain burung jenis paruh bengkok termasuk burung-burung yang cerdas ternyata burung kakak tua memiliki sensifitas yang tinggi pada perubahan cuaca dan suhu di mana dia berada.Sering sekali saya perhatikan kedua burung kakak tua peliharaan saya itu,kadang tiba-tiba cemas dan berisik,setelah itu biasanya tak lama kemudian turun hujan,atau angin kencang,dan mendadak suhu berubah menjadi dingin.
Dari situlah saya menyimpulkan bahwa pasti ada tujuan dan alasan kenapa pelaut-pelaut itu membawa burung kakak tua.
Cuaca tentulah sangat mempengaruhi pelayaran,maka dari itu para pelaut itu membawa burung kakak tua sebagai detektor cuaca;apakah akan turun hujan,atau mungkin ada badai,nah informasi itu bisa didapatkan dari pengamatan prilaku burung tersebut.
                 Coba anda perhatikan film bajak laut yang mempunyai tingkat riset tinggi,bagaimana sikap bajak laut ketika burung kakak tua peliharaannya mendadak resah,di beberapa film saya perhatikan ketika burung kakak tua  tiba-tiba resah,biasanya si bajak laut (kapten kapal) itu akan keluar dari ruangannya dan melihat keadaan sekeliling kapalnya.Dari hal-hal seperti itulah saya bertambah yakin bahwa bukan hanya kedua burung kakak tua peliharaan saya saja yang bertingkah seperti itu saat ada perubahan suhu atau cuaca yang mendadak.
Bukan hanya saat ada akan turun hujan atau akan ada badai,atau akan ada terik yang sangat saja burung kakak tua berprilaku resah dan berteriak-teriak,saat akan ada gempa burung jenis ini juga akan merasakannya dan kemudian resah serta berteriak-teriak.Contohnya saat ada gempa kecil(lindu orang di daerah saya menyebutnya) di kebumen tempat tanah kelahiran saya,kedua kakak tua peliharaan saya pun cemas dan berteriak-teriak,tak lama kemudian terjadilah lindu.
                  Saya yakin kalau di gunung-gunung berapi masih ada jenis burung ini pastilah saat akan ada ledakan dari gunung berapi itu,burung-burung jenis ini akan memberi tanda yang sama(resah/pergi dan berteriak-teriak.
Semesta menyediakan semua atas keperluan kita sampai alat pendeteksi cuaca atau suhupun disediakan,akan tetapi apakah kemampuan kita membaca tanda-tanda dari alam masih mumpuni?,masihkah kemampuan kita dalam membaca huruf-huruf yang berserak itu masih kita miliki dengan baik?
                   Sangat disayangkan jikalau burung-burung jenis ini dipelihara hanya untuk gengsi atau menaikkan status sosial saja,apa lagi burung pendeteksi cuaca dan suhu ini semakin lama semakin dekat pada ambang kepunahan.
Padahal kakak tua memiliki kemampuan yang istimewa dan sangat penting untuk kita untuk tahu akan adanya perubahan suhu atau cuaca yang extrim,tapi kembali lagi saya bilang sangat disayangkan terkadang bahasa burung ini tidak tertangkap oleh kita lagi.
Kepekaan pada tanda-tanda alam yang mulai merosot,kemampuan membaca huruf-huruf yang berserak semakin turun kualitasnya,hal ini juga salah satu faktor cepatnya kepunahan satwa kita.

                                                                                                   Elex.SW
                                                                                               Ciputat/2015
foto oleh:
Datox Sag mengubah foto profilnya.
42 menit · 

Tidak ada komentar